Dimanakah "Rumah" mu???? pertanyaan bagi semua travelholic (bukan bagian lagu Ayu Ting2 loh!)

Posted by Fico , Saturday, April 14, 2012 9:21 PM

Waktu aku masih dalam perjalanan tur di Eropa. Di salah satu hostel di Belgia, aku kenalan dengan salah satu backpacker di sana, kita ngobrol setelah sarapan. Cowok yang keliatan kek orang latin dengan mata berwarna abu2 dan senyum kek iklan pepsodent "cling" manis deh buat di sruput sama kopi..wakwak.. ngawur...

Dia asalnya dari Brasil. Seumuran sih, tapi setelah liat ID nya ternyata dia 2 tahun lebih tua dari aku. Dia memulai percakapan waktu aku sedang lihat peta Brussel dan lagi mencari tahu apa yang bisa aku lihat hari ini, yang kebetulan hari Senin - karena kebanyakan museum tutup pada hari Senin di Eropa. Jadi mesti sadar hari heheh...

Kita berbicara banyak tentang tujuan wisata di Eropa dan dia bercerita tentang pengalamannya di beberapa negara sudah ia kunjungi. Kami berbagi cerita tentang Thailand, dan beberapa negara Asia yang kami berdua kunjungi sudah kunjungi. Sangat di sayangkan dia belum pernah ke Indonesia---piye toh maass!! Dari penjelasannya yang menyebutkan begitu banyak negara yang di kunjungi, dan tanpa kata2 "trus aku pulang dulu kerumah baru pergi lagi" aku iseng tanya ; "udah berapa lama traveling?" dengan kalem dia jawab sudah 3 tahun. Wow.... lambreta juga doi di jalan. Aku tanya lagi, kamu gak kangen sama rumah? sama keluarga atau apapun tentang Brazil?? jawabannya singkat, tapi dalem...buat aku mikir lagi tentang segala sesuatu yang tadinya beda konsep dengan yang aku dengar dari dia.

Dia bilang "rumah adalah dimana "hati" kamu berada" aku magut2 diam aja.. dia senyum, kamu pernah dengarkan pribahasa ini? aku jawab iya pernah, trus pernah liat di gantung2 di rumah orang poster atau fotonya di frame gitu tulisannya. Dia tanya, kamu tau maknanya? aku bilang yahhh bukannya artinya rumah adalah tempat orang yang kita sayang? rumah itu tempat kita di besarkan oleh keluarga kita? tempat orang tua kita berada? heheh doi ketawa.

Yah memang gak salah sih katanya. Tapi, menurut aku makna dari pribahasa itu adalah; rumah adalah tempat dimana passion-gairah, dan cinta kamu berada. Tempat yang kamu paling rindukan, tempat yang kamu bakalan bilang--yah nanti saya pasti bakalan balik ke sana. Tempat yang kamu paling sering pikirkan setiap hari.

Dia bilang, selama traveling dia merasa gak gitu rindu rumah... humm...mengherankan. Liat muka gue mengkeret heran, dia ketawa, dia bilang lagi bahwa 
dia milik setiap negara yang dia kunjungi. Aku adalah warga dunia katanya sambil merentangkan tangan lebar dan tersenyum. Tiap negara adalah rumah aku katanya, termasuk Indonesia, kalau aku kesana. Aku nyengir kuda ajahh...

Dia bilang, di Brazil dia masih punya ibu dan saudara perempuannya di rumah, tapi ia menemukan kecintaan dan merasa lebih hidup dan bergairah ketika dia melakukan perjalanan keliling dunia. Perasaan yang membuat dia lebih bahagia ketika berada di suatu perjalanan ketimbang di rumah.

Itu membuat dia rindu buat traveling setiap kali ia berada di rumah. Akhirnya, dia berhenti dari pekerjaannya sebagai tentara nasional Brazil dan sejak 3 tahun yang lalu dia traveling dari satu kota ke kota lain, dari satu negara ke satu sama lain. Sangking gak percaya gue minta di tunjukin kartu militernya hahahah dan doi kasih liat.. memang bener hahha!

Tiba2 dia tanya ke aku; jadi Fika, di mana rumah kamu??

Aku ketawa kek orang gila.. what kind of question is that??? aku
ngetawain pertanyaannya. Tapi muka dia serius. Siall.... terdiam dan sruput kopi yang dah tinggal dikit. Terkaget dengan pertanyaan itu. Aku jawab... sejujurnya... aku gak tau di mana "rumah" aku yang sebenarnya. Dia cuma senyum2 aja. Aku masih mikir... di mana yang gue sebut rumah?? tapi jauh di lubuk hati, dengan berat dan penuh dengan penolakan, aku tau pasti aku juga punya perasaan yang sama seperti dia.

Bagaimana aku kangen traveling waktu aku sedang duduk di meja saya di kantor, ngeprint gambar2 pantai atau kota tertentu di belahan dunia lain. Buat gambar desktop komputer dengan kota atau pantai yang gue gak tau entah adanya di mana. Aku rindu traveling, dan setiap kali aku ngerasa gitu aku bakalan ubek2 paspor aku dan wow.........bisa mengingat pengalaman yang aku dapatkan dari setiap setiap stempel imigrasi negara di sana sambil senyum2 kek orang gila.

Aku rindu untuk jadi "bule"/orang asing di kota atau negara lain yang aku kunjungi Dan aku juga rindu perasaan menyenangkan ketika aku ketemu teman baru, yang bisa sharing adventure, yang kadang aku gak tau namanya, belajar bahasa baru, dan melakukan hal-hal yang kadang gak aku lakukan di negara atau kota aku sendiri.

Dengan satu tarikan napas..... aku membatin.... Aku rindu
menjadi diri ku sendiri, mengekspresikan perasaan aku secara spontan.... dan melakukan kegilaan in the name---ohhh terserahlah kalo gue kek orang gila... toh mereka gak bakalan liat gue lagi besok2.... *contoh bikin foto2 aneh di tengah kota Paris, atau bergantung di angkot Phuket kek nya propesional banget-padahal di negara sendiri ogaahh* aku rindu "nyasar" di jalan batu di Paris, aku rindu perasaan penasaran di tiap tikungan lorong pasar Catuchak di Bangkok... sebab di tiap lorong pasti bakalan ada hal menarik yang bakalan aku suka. Aku rindu dengan semua perasaan itu....hiks......

Aku rindu dengan beberapa orang teman baru yang aku temui di perjalanan aku melebihi apapun. Aku rindu dengan semua kenangan singkat yang kami buat bersama, aku rindu rasa petualangan yang aku dapatkan ketika aku dapat masalah di sana--not that im trouble maker, cuma rindu dengan thrilling sense... perasaan dalam pilem horor atau kek dalam pilem gitu deh. Aku rindu dengan perasaan mandiri dan percaya diri, percaya dengan keputusan yang aku ambil, aku rindu dengan segala kemungkinan yang mungkin terjadi di jalan. Aku rindu traveling.........

Memang... aku traveling gak sebanyak sebagian besar backpacker yang aku temui selama perjalanan aku. Mileage aku yang pasti sangat kurang di bandingkan dari sebagian besar traveler yang nulis blog kek blog gue. Tapi....... aku sadar, entah bagaimana.... cara aku berpikir, menyelesaikan masalah dan cara aku melihat segala hal jauh berbeda dari diriku humm let say .... misalnya 5 tahun yang lalu, sebelum aku mulai traveling.

Setiap kali aku selesai melakukan perjalanan, setiap kali hari terakhir dari suatu perjalanan tiba, maka kata "rumah" seharusnya aku tersenyum gembira, dan berpikir wow akhir perjalanan aku! akhirnya pulang ke rumah!!... tapi mengapa akhir2 ini ketika aku bepergian, dan lihat tiket pulang kembali ke Indonesia aku ngerasa sedih ...nyesek banget.... sedih sebab perjalanan sudah berakhir??

Terbang di pesawat, kok berasa kek berkabung gitu?? dan hahah gilanya malah mikir.. ohh ok next.. selanjutnya gue mau ke..... hahhaahah pesawat aja belum landing bow!!
 
Aku memang terkadang merasa rindu dengan rumah orang tuaku ketika sedang traveling, tapi hanya untuk hal kecil seperti ketika aku dengar salah satu lagu bahasa Indonesia diputar, atau ketika aku rindu salah satu makanan Indonesia yang pedasnya dahsyat....atau ketika aku lihat harga sepiring nasi dalam nominal Euro yang sangat menyakitkan--teringat nasi dalam ricecooker yang di masak sama si mama  minimal 3 liter perhari... buanyak tapi gak seharga beras satu karung.

Aku rindu rumah waktu aku berada di hostel dengan kamar dorm khusus perempuan, waktu malam kadang kalau sudah akrab pada punya sesi gosip sedikit atau minimal diskusi soal cowok paling keren di hostel, atau siapa yang cinlok dengan siapa---mengingatkan aku dengan saudari2 aku yang kelakuannya nyebelin kadang.... Aku rindu Indonesia waktu aku berada di jalan dan mengalami hari yang berat, melelahkan, dan oh mi God... kenapa tidak ada yang senyum?? cemberut semua! gak ada satupun yang menyapa aku dengan ramah di jalan, kecuali cowok iseng yang bikin mood makin jelek!

Apa aku rindu Indonesia sebanyak aku rindu traveling? mana yang lebih berat?

Secara fisik aku berada di tempat yang aku sebut "rumah", tapi secara pasti aku tau, hati dan pikiran saya berkelana ke tempat lain. Aku ngerasa seperti jadi pengkhianat, sebab aku dengan mudah bisa menjawab; aku lebih senang berada di tempat lain selain kampung halaman tempat kelahiran ku. Aku berada di negara asal ku sendiri, tapi aku merasa tidak lebih berbeda dari perasaan jadi wisatawan yang terdampar di kota asing. Di tempat yang aku merasa tidak bisa membaur. Ini adalah negara asal ku, tapi...... sesuatu yang aku tidak bisa sangkal atau bohongi... rumah adalah tempat hati Anda ...home is where your heart at.

Ketika perjalanan saya di Eropa berakhir, aku ingat... aku nangis di depan pemeriksaan imigrasi, dan bilang berulang -- aku gak mau pulang, aku mau tetap tinggal disini - oh well i cant!! aku tau dan sadar visa aku bakalan expired dalam waktu kurang dari 24 jam dan kalau aku tetep keras gak mau pulang bakalan kena overstay dan aku bakalan susah apply visa lagi....hiiikkkkkkssssssss..... Tapi aku benar2 berharap aku bisa tetap tinggal di sana dan tidak terbang kembali ke Indonesia.
Sekarang, kalau ada orang di bandara nanya sama aku: kamu mau terbang ke mana?
pikiran aku selalu ngingatin aku tentang si cowok Brazil dan tentang konsep "rumah" yang baru aku pahami, aku bakalan jawab pertanyaan tadi dengan jawaban "oh, saya akan terbang ke Jakarta" aku gak lagi menjawab dengan "saya akan kembali ke rumah".

Bagi aku, ini masih sebuah pertanyaan kecil yang sangat menarik yang mungkin gak bakalan pernah mampu aku jawab.
.. di mana adalah rumah aku sesungguhnya?

Tell me now guys..... bisakah kamu menyebutkan dengan jujur....di mana RUMAH kamu??





Rumah adalah tempat di mana Anda datang kembali, dicintai karena diri anda sendiri, ketika seluruh dunia menolak Anda, ini adalah satu-satunya tempat di mana Anda bisa datangi. Rumah adalah tempat di mana Anda benar-benar menemukan kebahagiaan Anda. Rumah adalah tempat di mana Anda bisa menemukan diri Anda sendiri. Rumah adalah tempat di mana Anda bisa menemukan cinta Anda.