Backpacker Jambi - Pekan Baru – Kuala Lumpur – Phuket (Thailand) – Singapore

Posted by Fico , Tuesday, June 9, 2009 7:34 AM

Ini backpack travel gw yang kedua setelah 2 tahun vakum. Perjalanan cukup lancar mulai dari tgl 21 April – 10 Mei, puji Tuhan. Hanya harus mengeluarkan lebih banyak uang karena waktu kemaren kami berangkat nilai mata uang Rupiah sedang terpuruk…hiks2…

1 RM = Rp 3,070

1 Baht = Rp 320

1 S$ = Rp 7,200

Dan teman gw kemaren bilang kalo foto2 gw waktu backpacker pertama rada culun, semoga kali ini ga ya…hehhehehehe..Met baca aja, semoga bermanfaat!!!!!!!!!











Jambi-Pekan Baru


Anyway perjalanan dimulai dari Jambi, kota tempat gw mencari sesuai berlian…hehhehehe… Dari Jambi menuju Pekan Baru tgl 21 April (karena tidak ada penerbangan langsung ke KL dari Jambi dan kota terdekat yang tersedia zero fare dari Air Asia waktu itu Cuma Pekan Baru J) dengan gw membawa bagasi 8 kg sedang fika 14 kg dan masing2 bawa ransel dengan beban 3-5 kg, sedang batasan bagasi hanya 15 kg, seperti perjalanan kami yang sebelumnya dia selalu membawa 2 kali dari bagasi gw, heran??!! Kami naik Travel ‘Top’ dengan hanya membayar Rp 180,000 dan plus Rp 15,000 untuk berdua kami diantar langsung ke bandara di Pekan Baru. Kami berangkat dari Jambi jam 20.00 dan tiba di bandara besoknya, tgl 22 April jam 05.50 sedang penerbangan kami jam 08:40 so punya cukup banyak waktu buat istirahat dan bersih-bersih. Tapi mah toiletnya kurang okeh. Kami check in dan ditawarin duduk di pintu emergency tanpa bayar. Selanjutnya kami bayar airport tax sebesar Rp 75,000 dan menuju ke bagian pajak, hanya bermodal fotokopi NPWP kami gratis fiskal dan ke imigrasi sedikit dicurigai karena dal ransel kecilku ada senter yang terdeteksi ma scanner tapi ga dikenal, akhirnya sedikit bongkar2 dan aman de. Disini juga ada money changer dan bisa nukar rupiah yang aku bawa dengan ringgit malaysia (RM).


Jarak Pekan baru menuju KL hanya ditempuh dalam waktu 40 menit dan kayaknya cepet banget. Waktu Indonesia-KL beda 1 jam, artinya Indonesia telat 1 jam dari KL. Jadi kami tiba di KL jam 10;25 waktu KL. Perjalanan dengan Air Asia cukup nyaman dan kami bisa mencoba peruntungan dengan mengincar zero fare.


Kuala Lumpur

Satu hal yang sangat terasa berbeda dengan Indonesia adalah bahasa dan banyak banget gagaknya dan anehnya ko banyak bule berkeliaran ya? Kami menunggu jemputan cukup lama dibandara LCCT tapi karena bandaranya cukup ramai, lumayanlah bisa cuci mata dan menikmati lunch dan seperti biasa selalu dengan junk food ‘McD’ tapi disini sedikit aneh, McD hanya menyediakan paket dengan minum-kentang goreng dan menu pilihan tapi minum-kentang goreng tercantum dengan gambar kecil jadi kami ga tau itu termasuk dalam paket. Kami cukup lama berada di KL mulai tgl 22-27 April.kami tinggal bersama keluarga teman seperjalanan gw, Fika. Dari tgl 22-24 nginap dirumah pakcik didaerah Selangor, daerah pinggiran KL. Malamnya kami diajak makcik dinner diluar, kami makan makanan India, entah apa namanya tapi mirip seperti capcai dicampur kwie tiaw dan kami mampir ke Tesco. Tesco seperti Carrefour or Hipermart or Giant di Indonesia. Keesokan harinya, tgl 23 April, kami diantar dengan Syaza dan pacarnya, Ezzat ke Sunway Piramid. Ini adalah mall yang cukup besar banget dan sesuai dengan namanya ‘piramid’ semua dekorasi dari pintu depan dengan patung spinx besar dan gambar raja2 mesir bertebaran dimana2 dan kami disini dari jam 3 sore mpe jam 10 malam. Gw belanja sepatu mpe 3 pasang dengan harga sangat miring karena toko2 itu sedang memberi diskon mpe 70% dan kalo dikonversi ke rupiah wow, murah banget …hehheheh… cukup sulit bagi gw cari sepatu wanita di Indonesia, dengan ukuran 40 ato 8.5 ukuran di KL sedang fika sangat tidak beruntung tidak ada ukuran untuk semua sepatu yang dia suka dan dia mungkin sedikit marah karena sepatu yang dia pengen hanya ada ukuran gw…hahhahahaa… Banyak yang pengen dibeli tapi mengingat kami baru memulai perjalanan jadi sangat tidak bijaksana membawa banyak barang dalam perjalanan. Cukup puas de hari itu cuci mata dan shopping window Kesimpulan dari hasil belanja kemungkinan benar banget kalo Malaysia sedang Great Sale..harga pasti miring banget. Sesampai dirumah kami udah dimasakin makcik nasi tim, enak banget tapi bener bener berlemak, agak sedikit berbeda dengan masakan Indonesia. Karena kami ingin naik ke Twin Tower (ngantri tiket dari pagi karena tiket hanya untuk 800/hari dan GRATIS!!!) maka kami harus menginap didaerah dekat twin Tower. Tapi cukup sulit untuk membujuk pakcik supaya kami bisa menginap di hostel backpacker, kami hanya diijinkan menginap di hotel…hahhahah…extra budget deh. Keesokannya, tgl 24 April, kami (gw, Fika, Syaza) dengan hanya membawa perlengkapan 1 hari sedang sisanya akan diantar oleh pakcik karena kami akan menginap dirumah makcik yang lain didaerah Petaling Jaya (PJ) berangkat jam 11.00 dari Port Klang naik KTM Komuter menuju KLCC (Kuala lumpur City Center) dengan tiket seharga 3.60 RM. Ezzat sudah menunggu diKLCC dan harus sedikit berjalan ke Monorail menuju kedaerah Bukit Bintang (2.20 RM) daerah backpacker dan sangat dekat menuju Twin Tower dan terdapat beberapa mall yang bisa ditempuh hanya berjalan kaki atau dengan Monorail atau Taxi. Kami mencari hotel satu persatu dan karena saat itu hari Jumat, weekend, agak sulit mencari hotel yang available dengan harga yang cukup fair bagi kami. Akhirnya memutuskan menginap di Hotel Sungai Wang dengan tarif 138 RM/ night untuk berdua. Hotel ini tidak menjadi saran kami untuk stay, kami stay untuk 1 malam hanya karena kami ingat kami tidak akan tidur seharian itu dan benar banget. Lain kali bener banget nginap di hostel daerah Bukit Bintang dengan harga yang miring tapi bener bukan tempat ecek2. Oia, tips buat teman2 yang nginap dimanapun, terutama buat cewek2, tolong dicek kaca kamar mandinya dengan cara jari telunjuk dekatkan, dan kalo ada bayangan berarti itu cermin biasa dan hati2 dengan kamera2 tersembunyi. Setelah meletakkan barang2 dan istirahat sebentar akhirnya kami survei ke Twin tower dengan Taxi hanya dengan 8 RM. Akhirnya gw melihat Twin Tower dari luar sangat gagah dan masuk ke ke Suria KLCC, hati berkecamuk karena 4 tahun sebelumnya gw dan teman2 dijanjikan training kesini tapi ternyata gagal dan akhirnya gw sampai jg dengan duit sendiri, seneng banget. Dan ternyata benar didalamnya ada shopping mall yang gede banget. Setelah menelusuri mall dan foto2 diluar gedung dengan berbagai pose dan kami ga dapat foto tepat dibelakang twin tower dengan baik karena matahari sedang berada dibelakang kami so silau semua. Dan dekat dengan suria KLCC ada taman yang cukup besar dan bisa buat jogging. Trus kami main ke Berjaya Time Square (shopping mall) dan Low Yat Plaza (elektronik plaza) dan sampai di hotel sekamir jam 8 malam dan harus siap2 mau menikmati malamnya Kuala Lumpur dengan sepupu Fika, Nana. Kami dijemput jam 10 malam dan menikmati dinner langsung ajeb2 didaerah Bukit Bintang. bagi gw sedikit ‘mengerikan’ karena ini kali kedua gw ikut clubbing tapi yang pertama tidak se’liar’ ini. Selalu ada yang pertama untuk semua kejadian, so gw coba untuk menikmati. Apa mungkin juga dengan orang yang banyak banget di ruangan yang ga besar so buat gw sedikit ngeri J.

Night life harus berakhir jam 3 pagi dan kami juga harus istirahat karena pagi kami harus berawal dari jam 6 pagi. Hanya tidur 2 jam, kami tiba Suria KLCC jam 6 pagi (tgl 25 April) dan ternyata didepan kami sudah ada yang antri tiket ke Twin tower dengan persiapan breakfast, wow!! Mereka datang jam berapa ya???


Sedang loket buka jam 8.30, bayangin aja dengan rasa ngantuk berat harus antri 2.5 jam. Pusing banget!!! Oia, yang paling mengejutkan adalah Syaza dan Ezzat belum pernah ke Twin Tower, what!! So rasa ngantuk berat itu terbayar dengan kami sebagai 20 peserta pertama yang naik ke Twin tower hari itu dan kami notabene orang Indonesia membawa orang Malaysia. Kami hanya diijinkan berada dijembatan selama 10 menit so waktu dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin untuk foto, yahooo!!!!!!

Setelah itu kami masuk ke Petrosains berada ditingkat paling aransel Suria KLCC dengan hanya membayar 12 RM. Didalamnya sesuai dengan namanya adalah semua ilmu pengetahuan dan ada tentang pengeboran dan pengolahan minyak bumi dan peralatan yang digunakan dan set lengkap yang ada di offshore. Karena ini adalah bidang kerja gw so tiap foto selalu sok manis gitu, fika sedikit protes, ayo serius donk masa foto ma valve pake senyum2, pura2nya operator gitu ?? Gw ketawa aja, ngapain gw pura2 kan gw operator beneran, nah dia yang harus kelihatan serius karena dia operator wanna be…hehhehehh… cukup lama berada didalam sekamir 3 jam dan sebenarnya ini tempat buat anak sekolahan dan bener aja ada tour anak2 SD saat itu dan kami sedikit rebutan ma mereka…hahhahahah…. Sebenarnya kami sudah selesai jam 12, setelah lunch McD (lagi!!) dan menunggu Syaza yang katanya mau jemput tapi ternyata kami harus tunggu Nana pulang kerja jam 3 sore, udah mati gaya kami selama 3 jam, capek banget dan ga semangat lagi buat muter2 ato foto2 karena fika katanya sakit mendadak dan gw jadi ikut2an ga semangat, tadinya gw pengen foto2 didepan tapi juga matahari lagi tinggi dan silau banget. Akhirnya kami dijemput juga dan sampai di rumahnya didaerah PJ dan kami tidur sepuasnya dan jam 10 malam kami diajak dinner. Selama di KL kami selalu kebanjiran makanan dan makan selalu malam banget, hancur semua program diet.



Keesokannya, tgl 26 April setelah melihat lomba olahraga dari sekolah adiknya Nana, Sofea. Kami diajak ke Putrajaya, ini adalah daerah kantor menteri dan memiliki gedung kantor dengan nilai arsitektur yang bagus dan dengan nilai seni. Seneng aja melihat dan foto dengan latar belakang gedung2 itu.

Setiba dirumah Nana, ternyata pakcik sekeluarga mau datang untuk nganterin ransel besar kami. Makcik menyediakan makanan2 Jepang yang bisa kami nikmati hanya dengan direbus sebentar saja juga stek yang dimasak ma Syaza juga ada pisang yang dihancurkan dan dicampur dengan kelapa yang dibakar dengan daun pisang (kayak godok2 di Indonesia tapi disini biasanya digoreng, cukup berbeda rasanya, enak!!). Cukup meriah berkumpul bersama keluarga dan seneng banget karena semua menganggap aku juga bagian dari keluarga dan pamitan dengan semua keluarga pakcik menjadi saat yang sedikit menyedihkan karena besok malam kami (gw, Fika, Nana, Ainon) akan berangkat ke Phuket. Malam ditutup dengan mendownload foto2 ke facebook dan mencari hostel di daerah Patong Beach tanpa packing. Kali ini adalah backpack yang tanpa persiapan karena tadinya kami berfikir akan punya waktu mau diskusi dengan Nana, karena sepertinya mereka punya rencana yang berbeda dengan kami. Hari ini sedikit ga enak badan dan sangat takut kalo akan jadi tambah parah, bermodal panadol dan sugesti sembuh dan doa ternyata sembuh nantinya setelah berada di Phi-Phi Island.

Gw set alarm, tgl 27 April jam 7 pagi, mengingat kami belum packing. Ternyata fika belum bangun Cuma hmm..hmmm aja saat gw bangunin dan ternyata semua belum bangun waktu gw turun kebawah mau ambil minum. Packing hal yang paling menyulitkan dan sedikit menyebalkan kadang so kali ini aku hanya memasukkan semua barang dalam ransel besar tapi yang penting 3 pasang sepatuku akan dalam keadaan selamat selama dalam bagasi pesawat KL-Phuket. Keluar rumah kami diajak breakfast tadinya tapi kami keluar jam 11.00 so bisa dibilang lunch di Kanna Curry House, makanan India, cukup enak dan unik cara penyajian, tanpa piring tapi dengan daun pisang digelar.Oia, disana ada jual cendol juga, onde mande tusdei.

Setelah dari itu kami mau ke Chinatown, mau beli ole2 dengan harga miring. Emang bener se tapi gw ga mau beli apa2 lagi karena mengingat bagasi sudah membludak. Akhirnya gw-fika bisa berkeliaran KL dengan sendirinya naik KTM, hanya bermodal peta dan info dari Nana kami berhasil mengitari Chinatown dan mampir ke Plaza Warisan (disini ada lihat sepatu boot yang keren banget dengan harga sekamir 112 RM) dan dekat situ ada Central Market (tempat barang2 seni) tapi kami tidak mampir karena keterbatasan waktu. Tiba kembali kerumah jam 3 sore dan hany punya sisa waktu 2 jam buat finishing packing karena jam 6 sore kami harus berangkat ke bandara LCCT. Bagasi gw jadi 14 kg karena gw masukin semua yang ada diransel kecil, mengingat badan yang kurang fit gw mo istirahat angkat berat selama di bandara. Dan tenyata bagasi fika jadi 18 kg. OMG, akhirnya dia tukaran bagasi ma Ainon yang Cuma 10 kg, ingatkan batasan bagasi hanya 15 kg/orang karena gw-fika 1 tiket so max bagasi hanya 30 kg. So kami berangkat tanpa persiapan apa yang akan kami lakukan selama di thailand dan hanya bermodal alamat dan nama hostel saja yang juga baru kami search malam sebelumnya. Naik taxi menuju bandara LCCT dan langsung check in. Pesawat kami jam 20.25 dan akan tiba dibandara Phuket jam 20.35 waktu Phuket. Oia, disini ga perlu bayar airport tax lagi, lain kaya Indonesia ya. Kami dikasih seat yang berbeda padahal kami 1 tiket. Kali ini juga Air Asia tepat waktu, ga ada delay dan sangat nyaman, jauh lebih nyaman saat dari Pekan Baru. Ada kejadian lucu waktu mencari seat dalam pesawat, gw da ingatin fika belasan kali bahwa seat kami beda, dia 22F sedang gw 23F. Ternyata 22F kosong sedang 23F udah didudukin orang. Fika berargumentasi sama bapak yang duduk di 22D, nyuruh dia pindah or kami cari seat lain. Gw panggil pramugarinya dan dia nyuruh yang duduk 23F pindah dan gw duduk disitu sedang fika gw suruh duduk 22F. Dia bengong seketika trus nanya emang kami duduk misah ya…hhahahah…selama 10 menit pertama dia diomelin ma bapak itu dan fika tambah naik darah. Akhirnya dia ngomel2 balik ke gw, waduh!!! Selain itu ada hal yang mengagumkan, karena kami naik pesawat malam so saat diatas kelihatan sungai lampu2 menyelimuti Kuala Lumpur, indah banget, dan kelihatan banget kalo lampunya kelihatan berjalan, itu pasti jalan raya sedang lampu yang diam pasti gedung or rumah. Gw ga pernah lihat hal begini di Indonesia walo gw pernah beberapa kali naik pesawat malam. Perjalanan hanya ditempuh selama 70 menit dan bisa dimanfaatin buat tidur.

Sepertinya kurang informasi selama perjalanan kami di Kuala Lumpur dikarenakan selama disini kami lebih sering diantar ma sepupu fika.

Phuket (Thailand)

Dari bandara sebenarnya ada shuttle bus yang bisa antar kekota ato Patong Beach tapi berhubung sekarang uda malam dan ga kelihatan suasana luar dan ga nanya so pilihan hanya taxi dengan bayar 550 baht/taxi menuju Patong Beach. Kami ikut hostel hasil searching fika sebelumnya dan ternyata menuju ke hostel kami harus menanjak sekamir 200 m dengan kemiringan 600 dan akhirnya kami harus kembali lagi ke daerah Bangla Rd dengan naik tuk2 dengan bayaran 100 baht. Kami diturunkan di ujung Bangla Rd dekat pantai, so kami harus berjalan dengan bawaan luar biasa dan kondisi masih kurang fit. Karena Bangla Rd adalah jalan ajeb2 sepanjang hari dan jauh lebih rame dimalam hari (pastinya) dan ada larangan masuk kendaraan dari jam 20.00 – 04.00. Kami menemukan Sheila Guest House dengan rate 500 baht/night buat berdua diseberang jalan Bangla Rd. Tempat lumayan tapi sangat tidak disarankan karena kemungkinan tempat ini tempat ecek2. Kami tiba di hostel sekitar jam 22.30 dan langsung keluar mau mencari ferry menuju Phi-Phi Island yang pertama kali berangkat. Semua travel agent ternyata sudah pada tutup dan untungnya ada satu travel agent yang hampir tutup menawarkan 400 baht/orang (Sea angel Luxury Cruise) jam 9 pagi dengan jemputan dari hostel menuju pier. Kami janjian dijemput jam 8 pagi keesokkan harinya, tgl 28 April dengan mobil mewah seharga 1.2 juta baht. Sangat beruntung banget karena mungkin kami costumer terakhir jadi kami dijemput pake mobil pribadi. Perjalanan dari hostel menuju pier sekamir 30 menit dan saat tiba di pier kami naik cruise yang penuh dengan turis kayak kami tapi banyak turis asia. Perjalanan menuju Phi-Phi Island ditempuh selama 1.5 jam dan kami bisa menikmati minuman ringan or kopi or cookies yang disediakan di dek bawah, GRATIS!! Karena kami udah jauh dari rumah so segala yang berbau gratis akan dimanfaatkan semaksimal mungkin..hehheheh.. ajang yang ga akan dilewatkan selama 1.5 jam adalah foto2 dengan berbagai pose dan keren banget

Harus diingat aja kalo biaya hidup dipulau ini jauh lebih mahal dibanding kami stay di Phuket or kota lain. Bayangin aja mo internetan aja 2 baht/menit so kalo dirupiahkan sekamir Rp 36,000/jam, sumpeh lo!! Kami belum punya hostel, Cuma ada saran dari blog orang2 tapi ternyata hanya tersedia 1 kamar AC/Hot water dengan rate 800 baht/night sedang 1 kamar lagi Cuma pake Fan/Hot water 600 baht dan terpisah dari kamar AC so pilihan ini lewat. Akhirnya kami putar2 hampir 1 jam dan fika nyaranin Andaman resort dan ternyata ratenya 4000 baht/night, wow!!! Karena kecapekan kami nginap di tetangganya, Phi-Phi Resort dengan rate tawar menawar dari 1500 baht/night menjadi 1100 baht/night untuk kamar AC/Fan/Hot water dan kami pesan buat tgl 28-30 April. Tapi kalo lagi low season harga bisa turun drastis loh tapi buat apa kepantai kalo lagi musim ujan kan. Akhirnya beban berat yang dipunggung bisa terlepas juga, baju yang basah kuyup dan bisa diperas bisa diganti. Istirahat sebentar dan bisa mandi akhirnya kami cari lunch dan menyusuri jalan pertama tadi dan sebenarnya tempat kami nginap adalah yang paling ujung. Mencoba makanan Thai, Tom Yam, semacam sup pedas dengan isi yang bisa dipilih, udang, kepiting or seafood. Setelah perut kenyang kami jalan2 ke pantai, disini rame banget walo hampir akhir high season.

Trus kami keliling mencari travel agent mo ikut tour snorkelling untuk besok paginya dan setelah tawar menawar yang sedikit alot dan sempat membuat tante agent travel itu marah (hhahhaha, mpe skr gw ga tau knp dia marah??!!), sepakat kami dengan harga 550 baht/orang. Disini banyak sekali travel agent bertebaran so kudu sedikit selektif dan pinter nawar aja. Akhirnya balik ke hotel dan tidur, hal yang sangat dirindukan badan gw kayaknya...hhehehe… dan sebelum mpe hotel ada yang kasih selebaran clubbing dari Hippies Restaurant dengan dinner gratis jam 20.30, tawaran yang menggiurkan dan sulit untuk dilewatkan. Bangun tidur jam 6 sore dan langsung siap2, sebelumnya keliling kembali melihat suasana malam di Phi-Phi Island dan ternyata sangat rame dengan turis dan berbagai dagangan dan restaurant yang bertebaran dengan harga bervariasi dari yang murah ampe yang mahal ada, tergantung daerahnya, kalo semakin kedalam2 harga akan semakin murah, sedang kalo di tengah pulau yang orang sering lalu lalang, pastinya harganya mahal tapi kadang boleh juga untuk coba2 de. Tapi sepertinya dagangan yang ditawarkan hampir sama. Pernak pernik, kalung gelang manik manik, baju2 pantai bahkan bikini. Ternyata benar ada dinner gratis dari restaurant dan kami cukup membeli minuman aja, lumayan banget dan ada atraksi fire show, dimana 4 lelaki memutar2 stik atau lontaran api dengan gerakan yang memukau, kalo kesini kudu saksiin acara ini, hampir tiap restaurant yang dekat pantai menyajikan acara ini. Ada kejadian yang cukup mendebarkan dan menggelikan adalah Ainon diajak lelaki Thai berdansa dengan sedikit memaksa dan menarik tangan Ainon tapi Ainon tidak menolak dengan tegas, hanya memukul2 pelan tangan lelaki itu. Eh abis dengan Ainon, malah ajak gw dansa, gw tolak aja dengan tegas dan mungkin sedikit kasar akhirnya dia cuma ngejar2 Ainon. Tapi untung orang maboknya ga liar so sedikit aman walo dia terus nguber2. Akhirnya kami mencoba nite lifenya Phi-Phi Island, ini sedikit down to earth bagi gw, karena tempat terbuka walau banyak orang, gw ga gerah, party akhirnya berakhir jam 1 pagi dan kami balik ke kamar untuk istirahat karena besok kami mo ikut tour.

Tgl 29 April, gw janjian ma fika mau berenang dipantai Andaman pagi2, sebelum ikutan tour, kami keluar jam 8 pagi ternyata pantai lagi surut dan airnya jauh banget hampir 20 m kelaut so rada ciut mau berenang. Jadinya gw-fika jalan2 pagi aja ngitari pulau dan coba peruntungan dipantai lain. Sepi banget euy, semua orang masih pada tidur kayaknya, bahkan yang jualan belum ada. Cukup muter2 selama 1 jam dan balik ke hotel mau siap2 ikutan tour.

Tour dimulai jam 11 siang dan kami naik long tail boat ‘Naemah’, kami memulai dengan snorkelling di Shark Point. Air sedikit keruh dan ikan yang keluar cuma berwarna kuning hitam dan kurang menarik. Gw terlalu jauh berenang dan ternyata kaki gw keram dan dan gw teriak2 minta tolong fika, dia cuma bilang…apa..apa ka mari?.. Sumpah de loh, saat itu gw hampir panik karena saat gw coba berenang dengan kaki keram, gw ngerasa ga maju2 dan gw liat ikan hiu, beneran ternyata namanya. Gw semapt memanjatkan doa terakhir gw ma Tuhan, kalo2 gw ga selamat gw mohon ampun dan Tuhan jawab dalam 10 menit kapal nyamperin gw, ga jadi de hari terakhir gw. Gw marah ma fika, ko dia ga nyahut kalo dia ngerti dengan teriakan gw, dia cuma diam dan mencoba mengalihkan pembicaraan. Thanks God. Tour berlanjut ke Bamboo Island, waktunya makan siang, sekamir jam 1 siang dan kami dikasih waktu sekamir 1.5 jam dan kami bisa snorkelling or berenang dipantai, tempatnya bagus dan sedikit sepi karena orang2 yang datang kesini hanya orang2 yang ikut tour so bisa menikmati pantai sepuasnya. Lalu kami melintasi Viking Island, disini kayak tempat penginapan orang viking yang ala kadarnya dan ternyata ada yang nginap loh!!. Kalo mau liat monyet2 berkeliaran dengan bebas dan kami bisa kasih makan mereka dan kalo kami beruntung bisa berfota dengan mereka di Monkey bay disini hanya setengah jam aja. Lalu kami lanjut snorkelling lagi di Phi Ley Bay, karena keram gw belum redah dan ternyata liat dari atas, air masih keruh dan ikan yang muncul masih ikan yang sama so gw putusin ga ikutan snorkelling. Hanya liat2 dari atas aja menikmati sekamir. Kunjungan terakhir adalah Maya Bay, pantai putih banget, indah banget dan orang2 mulai berkumpul disini, apalagi ternyata saat itu ada shooting video klip india. Jadi pusat perhatian kami banget, emang disana ga ada pantai ya?? Maya Bay itu seperti dikelilingi ma tembok2 tebing so kami bisa berfoto seolah2 kami sedang mendorong kedu tembok dengan berbagai pose yang lucu2. Tapi gw ga bisa kasih liat sebab itu semua foto2 koleksi pribadi J. Tour ditutup dengan melihat sunset dari atas kapal tapi karena ombaknya luar biasa kami ga liat mpe terbenam, takut aja ntar kapal kecil kayak gitu terhempas ombak besar. Ampun DJ de!!! Pulang ke hotel dengan badan yang tambah legam, yes!! Gw emang pengen tambah hitam dan gw senang banget. Menghilangkan pasir2 yang lengket ditubuh sedkit sulit ternyata, gw kudu bilas mpe 2x. Perut mang ga bisa kompromi, kalo lapar langsung de kriyuk2. Fika ternyata backpackeer kali ini menyiapkan banyak sekali gaun dengan alasan ntar kalo ajeb2 ga perlu beli gaun lagi…hhehehehe… (nyindir gw dia!!), sedang gw malah bawa banyak celana pendek. Kami coba dinner di Khun Va Thai Cuisine, disini katanya terkenal Tom yam yang enak, harga emang sedikit lebih mahal tapi menurut gw kurang mantap. Abis makan kami masih muter2 tapi ternyata fika uda capek dan dia pamit duluan. Akhirnya kami bertiga melanjutkan petualangan mencari suvenir untuk oleh2. kami balik sekamir jam 22.00. Gw temui fika uda terkapar tidur dan ga bergerak sedikitpun waktu gw masuk masih dengan kostum yang sama waktu kami dinner. Selamat malam dunia!!!!!!

Tgl 30 April semua bangun siang dan semua malas2an. Waktu gw-fika nyamperin Nana-Ainon, mereka mau coba Thai Massage, boleh juga ne. Ada banyak juga yang menawarkan jasa ini dan harga rata2 sama 250-300 baht. Sekamir jam 11 siang kami coba yang dekat hotel, PP Andaman Massage, tempatnya terbuka dan pandangan langsung kepantai, enak banget de. Untuk Oil/Thai Massage harganya 300 baht sedang kalo Oil+Thai Massage bayar 400 baht untuk 1 jam. Gw pilih Thai Massage aja, geli gw kalo pake oil. Gw dapet tukang pijit banci kaleng, luar biasa ngeri gw saat pertama dia mulai mijit gw dan gw jadi terkagum2 saat dia mulai angkat gw dengan gerakan salto yang sempurna…hahahha…untung juga gw dapet dia so gw ga rugi de dapet Thai Massage beneran. Salut man!!! Kami lunch di Cosmic Restaurant, menurut gw disini enak Thai Foodnya dan makanan lainnya, lebih maknyos gitu. Trus kami cari ferry mau ke Phuket dan kami dapat harga lebih murah dari sebelumnya dengan cruise yang sama Cuma mobil yang anter kami ke Patong Beach beda, minibus biasa bukan mobil mewah lagi J, kami hanya perlu bayar 300 baht/orang untuk yang jam 14.00. Hari ini kami ga punya rencana apapun, hanya ingin bermalasan dipantai, berjemur ato berenang dan menghitamkan kulit. Untung juga se kami nginap disini karena punya pantai pribadi yang sepi karena pantainya dekat banget ma laut so orang2 lebih tertarik ke Loh Dalum bay. Menikmati air sepuasnya untuk terakhir kalinya di Phi-Phi Island karena besok kami akan kembali ke Phuket. Nana-Ainon kenalan ma DJ asal malaysia juga di Bora-Bora Bar depan hotel kami, so mereka semangat sekali mau ikut BBQ Party, all u can eat dengan harga 300 baht/paket. Lumayan juga de, ternyata dia juga jadi vokalis band dan bisa atraksi fire show juga. Komplit de!! Semakin merem melek aja itu 2 perempuan melihat pesona Abang Iwan or something like that, gw lupa namanya….hhehehhehe…Gw tinggalin 2 nona Malaysia itu setelah sebelumnya Fika udah kabur duluan, bersenang2 dan menikmati malam liburan mereka sepuasnya. Sedang gw harus melanjutkan packingan gw yang beum kelar dan gw kira fika uda kelar ternyata mulai aja belum, selalu de nona ini. Gw selesai packing jam 00.30, gw tinggalin tidur fika yang masih bingung dengan barang2nya.

Welcome May 1stKami harus check out jam 11 pagi so gw-fika bisa bangun telat karena packingan kami uda selesai. Dasar kuli emang ya gw, ga bisa tidur lebih dari jam 7 pagi, selalu terbangun jam segitu walo gw da set alarm jam 9 pagi. Akhirnya gw mandi dan da ready mo berangkat dan nikmati waktu nunggu dengan nonton TV dan jam 10.30, gw-fika keluar kamar dan nitip ransel kami keresepsionis kemudian mampir ke Nana-Ainon dan mereka belum kelar packing. Tepat jam 11 pagi kami check out dan titip semua ransel dan kami keluyuran abisin waktu sebelum jam 2 siang. Kami maksimalkan foto2 di pulau ini dan kami ikut cruise yang sama dengan kami datang kesini dengan fasilitas yang sama. Sampai di Patong Beach kami kembali nginap di Sheila Guest House dengan rate 500 baht/night kamar AC/Fan/Hot water. Nana-Ainon uda terkapar di kamar, sedang gw-fika ga mo rugi banget mau liat sunset di Patong Beach. Kami kenalan ma Michael, asal London. Lumayan kerenlah, dan nona fika seperti biasa mengeluarkan taringnya dan kecewa saat Michael bilang dia uda punya pacar…hahahaha…Nana-Ainon cari transportasi ke bandara dan kami kembali ke travel agent Kan, dia ramah banget dan seneng cerita juga. Dia cerita tentang pacarnya yang orang perancis dan dia uda diajak 2 kali kesana. Lucky her. Makan malam di McD tapi disini jadi McThai dan sedang ada promo, kalo beli paket apapun akan dapet 1 cheese burger, wow, lumayan ne!! Kami coba explore Bangla Rd. malamnya dan emang luar biasa prostitusi di Thailand. Dijalan ini kalian akan dengan mudah membedakan ‘wanita yang sedang berjualan’ dan tidak dari pakaian minimalis mereka dan satu hal yang buat gw geleng2 kepala, di satu bar terbuka ada beberapa penari dan ternyata di dada kiri mereka ditempelin nomer dan bisa di booking. Trus didepan bar ada ‘wanita2 ga asli’ dengan kostum Broadway yang bisa diajak foto dengan bayar sejumlah baht. Disini kami liat permainan ‘Genga’, permainan ambil-nyusun balok keatas tapi jangan sampai jatuh. Gw-fika jatuh cinta ma mainan ini dan kami mau cari dan beli dan bawa ke Indonesia. Malam ini liburan Nana-Ainon berakhir, mereka tutup sekamir jam 1 pagi.

Tgl 2 Mei Nana-Ainon pulang. Gw-fika melanjutkan main dipantai mpe makan siang trus balik ke hotel trus ganti dan keluar agi kami mulai makan siang dengan junk food style kami. Seharian kami muter2 di sekeliling Patong, mampir ke Junceylon, 2 tahun lalu kami datang mall ini belum ada, sekarang menjadi mall baru yang terbesar di Phuket, ada 2 gedung shopping mall yang digabung.penghubung antar kedua gedung terdapat kapal kayu yang besar ditengah kolam air yang setiap jam 9am, 12am, 3pm, 9pm akan ada water show dikolam ini, dimana permainan airnya indah banget de.


Besoknya kami pindah ke Phuket Backpacker Hostel di Ranong Rd. Phuket town, karena kami booking lewat internet so hanya membayar 150 baht/night untuk dorm fan buat berempat dengan kamar mandi terpisah tapi ada hot water. 2 tahun lalu kami stay disini juga. Tempatnya sangat terlindung dari lingkungan luar, kalo mau masuk kedalam harus pake kunci scanner dan ruangan yang disediakan beragam, ada dorm fan, dorm AC, kamar berdua AC. Kami pilih kamar yang sama dengan kami stay dulu tapi menjadi pilihan yang salah karena kamar itu tepat diujung ruangan dan diluar sekarang dijadikan mereka tempat hang out dan hari terakhir, banyak sekali orang yang mengobrol tanpa menjaga volume suara mereka. Diluar dari itu disini seperti rumah sendiri karena disediakan ruang tamu dengan TV plasma gede dan kita bisa nonton DVD dengan sebebasnya ato hanya sekedar baca novel yang tersedia ato bisa warnetan sepuasnya. Tersedia 4 PC yang bisa dimanfaatkan. Tapi juga bagi kalian yang membawa laptop ato HP yang bisa WIFI sangat bisa memanfaatkan fasilitas ini juga. Lokasinya juga sanagt dekat dengan terminal, hanya kurang 10 menit jalan kaki dan dekat pasar tradisional, bisa coba masuk untuk beli buah2an dengan harga murah meriah. Harus tetap dalam kondisi fit donk, gila aja kalo sakit dalam bepergian, apalagi lagi heboh flu babi saat kami liburan. Kami stay dari tgl 3-6 Mei dan selama 3 hari itu kami kembali menjelajah daerah kota. Kami kenalan dengan Nini (gadis Indonesia tapi lahir besar di Belanda), dan Franca (gadis Jerman), dengan mereka kami mengunjungi Central Festival (disini kami nonton bioskop, X-Men, Origin hanya bayar 100 baht), Ocean dan Robinson (mall di Phuket town) dan disini kami menemukan gengga dengan harga 150 baht dan pastinya kami tidak melewatkan pasar malam yang hanya ada di hari sabtu/minggu saja, disini banyak menawarkan barang2 dengan harga miring tapi tetap aja ga bisa belanja sembarangan. Hari terakhir kami pamitan dengan Thailand di pantai. Seneng de liburan kali ini walo disana sini banyak hal yang menjengkelkan dan bikin eneg tapi setidaknya bisa dinetralisir dengan keindahan pantai dan lingkungan.

Singapore

Kami kembali melanjutkan petualangan ke Singapore dengan menggunakan maskapai yang sama Air Asia. Penerbangan kami jam 09.55 so kami keluar dari hostel sekitar jam 06.30 dan berjalan dengan beban yang pastinya bertambah berat dan ternyata masih lewat tanpa harus membayar kelebihan bagasi. Penerbangan menuju Singapore hanya sekitar 50 menit dan kembali waktunya berubah 1 jam lebih cepat, sama seperti dengan Malaysia. Penumpang pesawat sedikit jadinya kami bisa pindah2 sesuai selera. Mendarat dibandara Singapore, kita uda discanner dari jauh sebelum masuk ke dalam so modern dan hebat banget negara ini, sangat aware dan tanggap dengan isu flu babi.

Kami stay di Empire Hostel daerah Shed Alwi Rd dengan rate dari pertama S$ 11 dan hari kedua S$ 13 tapi ga jadi pilihan dan saran kami karena aneh banget saat kami booking diinternet kami login dengan free 10% service charge tapi ternyata setelah tiba ditempat kami harus membayar 10% service charge lain dan kami tanya service seperti apa, dia bilang breakfast, warnet dll. So ga gratis donk namanya??? Bagi kalian jangan sampai tertipu dengan janji2 manis diawal. Tempatnya juga kecil banget tapi dijadikan buat berempat, ga nyaman de. Di Singapore segalanya teratur dan tranportasi dengan MRT tersambung dari bandara mpe pelabuhan jadi tidak akan nyasar dan bingung kalo kita punya alamat dan kita tau harus turun stasiun mana dan bermodal peta yang kita bisa ambil di bandara dan pastinya nanya2 juga ma orang2 sekitar tapi hati2 ya, jangan2 ntar diantar kemana2 de. Gw suka de kalo naik MRT ini, walo penumpang membludak, perjalanan ga lama2 amat so kita juga ga akan bosan dan lelah menunggu. Mungkin lain kali gw mau naik MRT dari bandara-pelabuhan langsung, hanya untuk habisin waktu. Kami Cuma 2 hari aja disini, malamnya kami langsung kunjungi Bugis Street Market, aneh de ada pasar tepat diseberang mall besar dan pastinya orang2 rame banget datang kemari dan gw masih sempat beli 1 lagi sepatu wanita…hehhehehe…

Besoknya kami mengunjungi Sentosa Island, dari hostel kita naik MRT menuju pelabuhan dan dari sini punya 3 pilihan menuju sana, bus, kereta gantung ato monorail. Kami memilih naik monorail dengan hanya bayar S$3 PP. fika ratusan kali bilang bahwa pulau ini dibuat dari pasir Indonesia, mpe pusing aja diulang2 begitu. Gw mo bilang apa wong pemerintah aja udah bertindak tapi kenyataan juga ternyata banyak aja tuh orang Indonesia yang mampir kesini, gw contohnya so gw bisa dibilang ga nasionalis donk. Luas juga pulau buatan ini dan bisa menghabiskan waktu seharian kalo mau menjelajah satu persatu dan ada pantainya juga loh. Tapi ga ada apa-apanya dengan pantai2 yang telah kami kunjungi di Thailand…hehhehe…

Trus kami ke Chinatown, beda dengan yang di KL disini banyaknya menawarkan suvenir2 aja. Pastinya ga mau melewatkan foto2 depan Merlion dan Esplanade donk. Walo 2 tahun lalu telah kami lakukan tapi kali ini dengan situasi yang berbeda harus dikunjungi. Dengan baterai kamera gw yang da low bat, dapat de beberapa foto okeh. Disini juga ada air mancur (fountain) yang besar banget katanya tapi waktu kami samperin lagi rusak mesinnya, ya kecewa de!! Tapi emang bener ko, gede banget dan kalo airnya idup kayaknya keren banget de dan lokasinya strategis banget tepat di tengah2 5 gedung shopping mall, Suntec City. Makan malam dengan nasi lemak enak juga ya, apa karena lapar dan rasanya Indonesia banget. Dekat dengan hostel ada mall tapi kayak pasar gitu, namanya Mustafa. Dan barang yang dipajang banyak banget. Cuma heran aja, banyak sepatu2 dengan merk Nike, Reebok tergeletak aja bertumpuk gitu, kirain yang abal2 ternyata harganya mahal bo, sama dengan harga di Indonesia yang dipajang dengan indahnya dan penjaganya langsung datang kalo kita mulai pegang2 barang dagangan mereka…hahhahaha…padahal kan seringnya cuma window shopping.

Akhirnya liburan berakhir,tgl 9 Mei, bagasi gw tepat 15 kg dan fika 15.1 kg setelah di bandara dia bongkar lagi semua isi tasnya dan titip di tas gw sekitar 3-4 kg (soalnya jadi berat banget bo J) karena ga mau bayar kelebihan bagasi. Waktu belanja dan bawa barang2 dari Indonesia dia ga ingat apa ya ato ingat kalo gw bawaan selalu sedikit dan ga pernah lupa ingatan kalo belanja. Tapi seperti perjalanan kami sebelumnya kalo da menuju Indonesia pasti suasananya kerasa banget. Kali ini juga begitu, mulai dari dipesawat, pramugarinya galak banget ga ramah dan gw saranin kalo ada pihak Air Asia yang baca ini tolong koreksi donk, pramugari cowok Singapore-Pekan Baru, dibandara kita jadi anti lama banget karena harus check temperatur manual sekali dengan nempelin termometer ke dahi gitu, padahal saat itu lagi demam dan rasanya badan ga okeh tapi syukur juga de agak manual so gw lewat dengan selamat. Naik Travel WK menuju Jambi denga bayar Rp 180,000, dimulai dengan travel dan harus diakhiri dengan hal yang sama...hehhehehhe...

Semoga tulisan ini bisa jadi inspirasi buat kalian bepergian dan mendapatkan informasi yang bermanfaat.

6 Response to "Backpacker Jambi - Pekan Baru – Kuala Lumpur – Phuket (Thailand) – Singapore"

Detz Acakkadut Says:

panjang amat mbak perjalannanya..
ceritanya kepanjangan, saya print ya biar enak bacanya sambil tiduran hehehe
salam kenal,,

ZaCk Says:

Bestnye blog kamu ya.. aku juga suka backpackers.. boleh la jadi kawan..

Esok hari (3/7/09) aku berangkat ke Bali..hehe.. Backpackers...

nnti boleh la kite backpackers sama-sama ya..

zack-KL

Yo - c Says:

wah.. yg phuket boleh juga,
next year destination trip
(hope so!)

salam kenal anyway,
;)
Josephine

de_juaf Says:

mbak tau bedanya plesir ama "backpacking" ??? :P

Fico Says:

@ detz
hehe.. biar lengkap musti gitu, padat merayap (kayak jalan tol!)

@ zack
Review balinya gimana? yuuukk barengan jalan !

@ Yo
Salam Kenal Juga... hehe mudah2an bisa ngebantu soal Phuket !

@ De-Juaf
Plesir itu kegiatannya bukan ? plesir=jalan2 ? kalau backpacking itu metode dari plesir/jalan2 itu sendiri. Kalau backpacking dalam artian kata sedikit lebih merakyat dengan modal sedikit, dan barang bawaan satu tas guede.. kan ada cara/metode lain, misalnya dengan touring etc. (hehe ini menurut gue looooh)

Aji Prasetya Utama Says:

Mantabsss..
buat para backpacker yang mau ikut trip ke jogja-bali-lombok-bali-jogja yan agak gila"an..
Supaya kebih menantang kita bikin camp, bukan hotel ya, kalo hotel pasti kalian dahk terbiasa kan.. :")

Post a Comment