Visa Schengen nan Lebay (Headache Part 1)

Posted by Fico , Friday, April 1, 2011 11:46 PM

Alhamdulliah, hasil dari perjalanan ke Hongkong - Macau dan ketemu dengan teman seperjalanan yang super baek (baca: turis kesasar yang rela di bagi derita bersama, hehe). Kita ketemu waktu aku mau cari informasi soal bungee di Macau Tower yang nota bene bungee tertinggi di dunia, dia juga tertarik dan kebetulan banget kita apply for the very same day buat lompat dari tower itu... dari hasil pertemanan/kegilaan itu berbuah sebuah surat indah bernama "invitation letter" untuk berkunjung ke Jerman.

Hehe sebagai kuli tambang yang masih morat-marit hidupnya, tentu saja kesempatan liburan gratisan di Eropa bukan kesempatan yang bisa tiap waktu di dapat--yah gue sambar dunks!! Thanks a lot to the person... hehe dia kagak mau namanya ada di Internet Bo jadi gue kasih nama Mr Teddy sajah.. (atau kerenan tersangka "T"??).

Si Mr T buat surat sakti di Jerman sana, surat tersebut namanya "VERPFLICHTUNGSEKLARUNG" (mampus gak lo bacanya???! hurup konsonan semua piye toh?), atau "FORMAL OBLIGATION" yang isinya si Mr T bakalan membiayai SEMUA keperluan gue selama di Jerman (amieeenn!) termasuk akomodasi dan transportasi. Huhuh.. kere bener kedengarannya--bodo lah... yang penting Jerman cuy!! (kebayang stadion Bayern Muenchen hehehe, pasti ngiri kan?)

Secara aku gak pernah ngurus visa, paling banter juga visa turis ke SE Asia yang nota bene GRATIS dan gak di perlukan surat apa2 kecuali passport yang di bawa waktu masuk kenegara tersebut. Jadi aku bener2 blank soal visa.
Temenku satu2nya adalah internet--lop you Mr Google!
Aku mulai dengan buka website kedutaan Jerman di Jakarta. Mr T menyarankan aku buat pergi akhir May atau bulan Juni. Dia ketawa senang waktu liat penderitaan ku yang kedinginan di temperatur 14 derajat celcius waktu di Hongkong 2010 kemarin, ".....and you said you want to go to Europe??" sindir nya sambil ketawa, huuuhh awas lo kalo ke Indonesia.. baru rasa yang namanya Summer for whole year hahaha!

Gak sabaran yah aku pilih... bulan May.. yang pasti aku udah browsing soal cuaca di sana, belajar dari pengalaman waktu di Hongkong-Macau. Bulan May, suhu udara rata2 masih di bawah 20 derajat di Jerman. Tapi mudah2an gak ada acara minus segala-ngeri bo! paling dingin katanya 10 derajat.. yah sutra.. kalau bawa perlengkapan gue pasti lebih siap deh.

Berhubung tinggal 2 bulan lagi, aku segera menyiapkan dokumen2 buat mengajukan visa ke Jerman, atau bisa di sebut juga dengan Visa Schengen.Sesuai dengan website kedutaan Jerman, syarat2 untuk pengajuan visa turis/bisnis adalah sebagai berikut:



Ketentuan visa kunjungan s.d 3 bulan (seperti untuk Turis dan perjalanan bisnis)/Visa Schengen

Permohonan visa harus sudah diajukan paling lambat 15 hari kalender sebelum rencana keberangkatan, dan paling cepat 3 bulan sebelum mulainya kunjungan.

Permohonan visa yang diajukan kurang dari 15 hari kalender sebelum keberangkatan, dapat kami proses berdasarkan keinginan dari pemohon. Apabila hal ini terjadi maka pemohon harus memperhitungkan bahwa keputusan akhirnya mungkin saja baru didapat pada hari-hari setelah rencana keberangkatan yang dijadwalkan semula.
Berkas-berkas diminta guna memungkinkan pihak berwenang di Jerman, mempertimbangkan apakah si pemohon telah memenuhi syarat yang berlaku untuk suatu kunjungan dan kemungkinan adanya risiko terhadap imigrasi ilegal serta apakah si pemohon dapat dilihat sebagai ancaman keamanan bagi negara-negara anggota lainnya.
Pada dasarnya pemohon visa harus menyertakan setiap berkas dalam bentuk asli dan fotokopi.

Jumlah dan jenis berkas disesuaikan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Tujuan kunjungan
2. Lama Kunjungan dan Negara yang di tuju/berwenang
3. Situasi Negara Asal pemohon

Jadi persiapkanlah surat2 yang memungkin kan untuk memperkuat bukti kriteria di atas.

1. Tujuan Kunjungan
Kalau mau ngunjungin teman, ya lampirkan bukti surat undangan/invitation letter. Kalau misalnya di undang oleh perusahaan lain dalam rangka bisnis, yah surat undangan resminya harus bisa di tunjukkan, yang asli looohh. Jadi kalau bisa minta teman/saudara menguruskan surat tersebut di jerman, dan mengirimkan via pos ke Indonesia sebelum pengajuan visa, jadi bisa di lampirkan bersama dengan formulir permohonan.

Kalau bisa itinerary atau rencana secara garis besar sudah ada. Sebab nanti waktu di interview bakalan di tanyakan, mau kemana aja, trus berapa lama, etc. Gak perlu detail banget.. yang penting bayangan waktu di sana udah ada.

2. Lama Kunjungan
Ya mesti jelas dong.. aku tadinya belum pasti berapa lama aku mau di sana. Tapi berhubung aku di sponsorin alias di kasih surat undangan resmi.. ya aku tanya yang ngundang, kira2 dia bisa menanggung aku berapa lama. Dalam kasus ini aku di tanggung 14 hari, tapi berhubung dapat tiket dengan harga sedikit miring jadinya 17 hari. Yang ini mesti pasti ya.. nanti bakalan ngaruh ke jumlah hari di visanya.

3. Situasi Negara Asal
Yah.. ini tergantung negara kita lagi aman atau gimana.. hehe.. sangat di sayangkan kita disejajarin sama negara2 yang ketenyee negara perusuh alias asal teroris, yang notabene dari Middle east semua kek Afganistan, Iraq, Iran etc,..

Nah kita musti ngisi nih.. selain formulir visa, ada formulir lain yang ikut di sisi dan ditanda tangani. Yang isinya antara lain pertanyaan kek apakah kita pernah ikut latihan militer (ngakak, LKBB sama pramuka gak masuk yeee..) trus.. apakah kita pernah terkait dengan terorisme etc kek gitu deh.

Nah, yang penting ya.. ada bukti bahwa kita tuh bakalan balik lagi ke negara kta yang tercinta ini. Makanya kalau kalian karyawan.. maka mintalah surat keterangan karyawan dari perusahaan, yang menjelaskan berapa lama kita dah kerja di perusahaan kita. Berapa lama jumlah cuti yang di setujui oleh perusahaan. Pokoknya intinya surat tersebut menyatakan bahwa kita bakalan balik lagi deh setelah cuti habis.

Kalau aku kemaren, cuma minta surat keterangan dari Superintendent aku.. hehe secara sekretarisnya, jadi aku tinggal ketik dan minta tanda tangan bos aku yang bule itu huhuhuh.. thanks Bos!




Berkas ini diperuntukkan sebagai bukti untuk:
  • tujuan dari kunjungan tersebut
  • adanya akomodasi atau kecukupan dana untuk pembayaran akomodasi dari pemohon
  • membuktikan keadaan, bahwa si pemohon memiliki kecukupan dana untuk biaya hidup selama masa rencana kunjungan termasuk di dalamnya bagi perjalanan kembali ke negara/tempat asalnya atau untuk transit ke negara ketiga, yang mana ia telah memiliki ijin kunjungannya, dan diperoleh secara ilegal sesuai dengan pasal 5 ayat 1 huruf c8 dan pasal 1 Ayat 3 dari Visa Kodex
  • keterangan mengenai niat pemohon, akan meninggalkan negara-negara anggota sebelum masa berakhirnya visa yang dimohonkan.

Bukti kecukupan dana untuk biaya hidup
Pemohon harus dapat membuktikan, bahwa ia memiliki kecukupan dana bagi pemenuhan biaya hidup, baik selama jangka waktu kunjungannya juga untuk perjalanan pulangnya ke negara asal atau tempat tinggalnya atau untuk transit ke negara ketiga yang mana telah dijaminkan ijinnya, atau mampu membuktikan bahwa dana ini diperoleh dari pekerjaan yang sah.
Yang dapat dijadikan berkas bukti adalah:
  • Buku tabungan/rekening koran dengan tanggal teraktual yang memperlihatkan pergerakan saldo rekening pada suatu waktu tertentu (paling tidak 3 bulan)
  • kartu kredit beserta tagihan kartu kredit
  • travel check
  • lembaran penerimaan gaji
  • surat keterangan pekerjaan
  • bukti terregistrasi yang menyatakan pengambilalihan tanggungjawab terhadap biaya dan/atau tempat tinggal pribadi

Secara rinci diperlukan berkas dokumen untuk pengajuan Visa Schengen sebagai berikut:
  • formulir permohonan yang sudah diisi lengkap dan benar (tips, kalau kosong/gak ada jawaban tulis aja>> N/A)

  • paspor atau dokumen perjalanan yang masih berlaku sedikitnya 3 bulan setelah masa berlaku visa kunjungan habis

  • satu buah pasfoto terbaru, berwarna, latar belakang putih atau abu-abu muda (3,5 x 4,5 cm, biometris) >>>penting banget harus biometris alias 80% wajah!! ukuran harus sama persis ya!!

  • bukti rute perjalanan dalam bentuk sebuah booking tiket penerbangan (gak perlu di konfirmed/dibayar penuh, minta tolong sama travel agent, jadi kalau visa tidak di setujui kamu gak rugi gara2 tiket hangus!)

  • sebuah surat pernyataan penjaminan (yang dibuat pengundang di hadapan pihak keimigrasian di Jerman) untuk perjalanan kunjungan, sebuah undangan dari mitra bisnisnya di Jerman bagi perjalanan bisnis atau berkas-berkas yang mana dapat dilihat bahwa si pemohon mampu mendanai sendiri perjalanannya

  • Surat keterangan asli dari pemberi kerja di Indonesia, bahwa si pemohon bekerja di tempatnya

  • bukti reservasi hotel dengan alamat lengkap dan nomor reservasi, langsung dari hotel yang bersangkutan di Jerman (kalau yang tinggal sama pengundang, atau memang ada jaminan untuk akomodasi, INI TIDAK DIPERLUKAN!)

    Asuransi Kesehatan Perjalanan
    Pada saat pengajuan permohonan visa Schengen untuk satu kali atau dua kali perjalanan, pemohon harus menunjukkan asuransi kesehatan perjalanan yang berlaku selama perjalanan yang direncanakan. Pada kasus permohonan visa kunjungan untuk beberapa kali perjalanan, pemohon harus dapat membuktikan bahwa ia memiliki asuransi perjalanan untuk kunjungan pertamanya. Dalam hal ini pemohon harus menuliskan pernyataan dalam formulir permohonannya bahwa ia akan membuat asuransi yang memadai untuk setiap kunjungannya si masa yang akan datang.
    Asuransi ini pada dasarnya dibuat di negara tempat tinggal pemohon. Namun apabila hal ini tidak memungkinkan, maka hal ini baru dapat dilakukan di negara lainnya. Asuransi ini dapat pula dibuat oleh pihak ketiga, misalnya dibuat oleh pengundang untuk pemohon.
    Asuransi ini harus berlaku di semua negara Schengen dan juga berlaku selama masa kunjungan atau selama transit di negara Schengen selama masa berlaku visanya, dengan arti perlindungan asuransi hanya dibutuhkan selama masa kunjungan sesungguhnya dan tidak selama masa berlaku visa secara keseluruhannya. Asuransi kesehatan perjalanan ini harus mempunya pertanggungan minimal sejumlah 30.000,- Euro.

    Untuk asuransi aku pake ACA, lebih murah, dan waktu itu OMG baeeekk banget hari minggu mau bersibuk2 kerja buat ngantarin polis aku ke hotel tempat aku stay. Two thumbs up, servicenya! aku korespondensi via mail, sebab aku dari Jambi dan via telepon, jadi waktu aku sampe di Jakarta hari minggu, polis dah siap dan di antarkan langsung ke hotel. Contact personnya waktu itu aku dengan pak Marcus Hutabarat.
    Total premi yang aku bayar untuk 17 hari (untuk plan yang "Executive" mengcover US$50.000,-) sejumlah US$38,5 aku bayar pake uang rupiah kira2 Rp 350.000,-
    Kedutaan berhak untuk meminta berkas-berkas pendukung lainnya.
    Pemohon visa di bawah umur 18 tahun, memerlukan tandatangan kedua orang tua atau orang yang memiliki hak perwalian di formulir permohonan. Penandatanganan formulir permohonan ini dilakukan oleh kedua orangtua di depan loket visa atau di kantor notaris setempat, dan disertai legalisasi terhadap tandatangan oleh pihak notaris tersebut.
    Dokumen-dokumen, undangan, surat jaminan resmi dan sebagainya yang dikirimkan ke Kedutaan tanpa diminta, tidak akan mendapatkan perhatian dalam proses visa. Semua dokumen yang diperlukan harus dibawa langsung oleh pemohon saat mengajukan permohonan visa.
    Pengajuan permohonan visa yang dikirimkan melalui pos, pihak ketiga atau Konsul Honorer (Bali dan Surabaya) tidak dimungkinkan/TIDAK BOLEH DI WAKILKAN.
    Semua proses yang dilakukan di Bagian Visa adalah cuma-cuma, kecuali biaya visa atau biaya faksimili. Formulir permohonan diberikan cuma-cuma.
    Biaya visa: (dibayarkan dalam rupiah sesuai kurs ECB).
    Pemohon pada dasarnya membayar sebesar 60,00,- Euro, tidak tergantung dari jenis visanya dan tidak tergantung dari lokasi permohonan. Anak-anak di antara 6 sampai 12 tahun dikenakan biaya sebesar 35,00,- Euro. Anak-anak di bawah 6 tahun dibebaskan dari biaya visa. Pemohon akan menerima bukti pembayaran.
    Bilamana pada penyerahan permohonan terdapat paspor atau berkas yang salah, dipalsukan atau palsu, maka hal ini dapat berakibat pada tuntuan dari pihak berwenang setempat. Selain itu permohonan tersebut akan ditolak.




    Alamat Kedutaan Jerman:
    Jl. M. H. Thamrin 1
    Jakarta 10310
    Indonesia
    (bundaran HI, pintu kecil yang menghadap BCA TOWER, bukan gerbang besar yang banyak penjaganya itu, liat aja ada yang ngantri di sana tiap hari)


    Telefon: (0062-21) 39855-114-115
    Telefax: (0062-21) 316 22 84
    E-Mail: visastelle@jaka.diplo.de


    Jam buka untuk mengajukan
    permohonan visa turis dan bisnis (Schengen)
    Senin – Jumat
    07.30 – 11.30 WIB


    Germany Embassy Jakarta






    ...to be continued....










    2 Response to "Visa Schengen nan Lebay (Headache Part 1)"

    Anonymous Says:

    mbak, mau tanya, masih bingung nih saya, jadi misalnya saya mau backpacker ke eropa, dengan budget 17 juta utk misal 2 mingguan (sudah semuanya), itu kita tidak perlu uang jaminan lagi diluar itu, cukup kita membeli premi asurasi saja? atau perlu tetep jaminan uag sebesar 30jutaan :(

    Fico Says:

    All in maksudnya termasuk tiket?? artinya uang di tangan sekitar 6-5 jutaan??
    Cukup gunakan rumus 75 euro di kalikan jumlah hari... coba deh di cek lagi.. kalau memang gak ada penanggung di sana jumlah uang ini harus cukup sebab memang rumus dari sononya.. bukti nunjukin kita gak bakalan luntang lantung di negara orang.
    Bukti tabungan musti ada kalau gak ada invitation letter tadi, sama surat keterangan kerja dari kanto, itu aja yang penting..

    Post a Comment